Dasar - Dasar DNS
DNS adalah kependekan dari domain name system yang
berfungsi untuk mengubah alamat ip menjadi sebuah nama. Asal usulnya DNS dibuat
karena manusia yang suka mengkases www di internet begitu banyak, dan juga
karena manusia lebih mudah dalam menghafal sebuah nama dari deretan huruf
dibandingkan dengan menghafal sebuah alamat dengan deretan nomor-nomor. Maka
dari itu munculan sebuah DNS agar manusia lebih mudah untuk menghafal alamat –
alamat sebuah situs.
Berfungsi sebagai berkas untuk menyimpan konfigurasi server DNS.
Sedangkan untuk tipe dari informasi yang terdapat di dalamnya, adalah sebagai
berikut:
1. A (Address)
Akan Digunakan dalam pemetaan nama host ke alamat
IP secara statis. Penggunaan yang umum pada suatu server web adalah “www”,
sehingga pada konfigurasi A ditambahkan data alamat IP untuk mengenali alamat
domain tersebut. Format penulisannya adalah sebagai berikut:
www
IN
A 192.168.2.1
2. MX (Mail eXchanger)
Akan digunakan
dalam konfigurasi server email. Merupakan data dengan tipe spesial untuk
spesifikasi layanan email pada suatu domain. Dalam melindungi proses
lalu-lintas data email, data MX mempunyai nilai prioritas dalam bilangan
numeric, dengan prioritas tertinggi berada pada angka terendah yang akan
dipilih terlebih dahulu. Sebagai contoh, pada konfigurasi akan diberikan nilai
10 pada MX, dan akan diberikan nilai 20 pada MX selanjutnya. Untuk
pengaksesannya pertama kali akan mengecek ketersediaan sumber daya pada MX
pertama.
Contoh konfigurasi adalah sebagai berikut:
IN
MX
10 i-teknologi.com
3. CNAME (Canonical NAME)
Yaitu sebuah nama alias dari suatu nama domain,
sehingga sebagai solusi dimana pada mesin server yang sama mempunyai dua nama
host yang berbeda. Sebagai contoh, pada server dikonfigurasi bahwa untuk
mengakses server email dapat melalui alamat mail.i-teknologi.com
Untuk konfigurasi dapat dilihat pada bagian di
bawah ini:
mail IN
CNAME
i-teknologi.com
4. NS (Name Server)
Akan Digunakan untuk menginformasikan mengenai
“authoritative name server” dalam pengelolaan suatu domain. Pada beberapa
konfigurasi, NS dibuat tidak hanya satu, akan tetapi mempunyai secondary sebagai
cadangan apabila server pertama mengalami kerusakan.
Contoh konfigurasi adalah sebagai berikut:
@ IN
NS i-teknologi.com.
5. PTR (Pointer)
Akan Digunakan dalam pemetaan alamat IP ke nama
host (reverse domain name service).
Contoh konfigurasi:
192.168.1.1
IN
PTR www.i-teknologi.com
6. SOA (Start Of Authority)
7. Akan Definisi mengenai awal dari suatu berkas zone.
Contoh konfigurasinya adalah sebagai berikut:
@ IN SOA
i-teknologi.com root i-teknologi.com. (
1 ;
Serial_number
604800 ;
Refresh_number
86400 ;
Retry_number
2419200 ;
Expire_number
604800 ) ;
Negative Cache TTL - minimum
Penjelasan:
1. Diawali dengan karakter @ sebagai penanda.
2. i-teknologi.com, sebagai NS, menjadi domain utama
dari server.
3. root. i-teknologi.com, sebagai informasi email
untuk pihak yang bertanggung jawab terhadap domain.
4. 1, merupakan nomor seri dari berkas zone.
Server secondary (jika ada) akan melakukan pemeriksaan setiap akses yang dilakukan
dengan membandingkan besaran nilai yang dimiliki. Apabila pada berkas zone pada
server secondary lebih kecil, maka akan langsung melakukan pemindahan zone ke
mesin server utama.
5. 604800, merupakan selang waktu dalam detik untuk
server secondary melakukan pemeriksaan terhadap perubahan
berkas zone pada server utama.
6. 86400, merupakan selang waktu dalam detik
untuk mempertahankan berkas zone ketika server utama tidak
memberikan respon.
7. 2419200, merupakan selang waktu dalam detik untuk melakukan refresh.
8. 604800, merupakan nilai TTL untuk semua sumberdaya
pada berkas zone
Download Ebook [ GOOGLE DRIVE ]
Sangat membantu
ReplyDelete